Bumiku Sayang Bumiku Malang


Bumi makin hangat
dan mereka malah sibuk berdebat tentang uang dan kekuasaan
laju inflasi lebih menarik diperhatikan daripada laju deforestry dan cairnya es di kutub bumi
stabilitas pasar modal lebih penting daripada stabilitas iklim dan cuaca
polusi merajalela -polusi suara, bau, bahkan polusi moral-
CO2 memenuhi udara dan kita tertawa-tawa di jalanan memenuhi paruparu kita dengan racun asam

Menghangat
Memanas

perang
bursa saham 
kilang minyak 
tambang emas
jauh lebih memikat 
daridamaidaripangandariairbersihdarialamlestari

tinggal menunggu waktu
sebelum kita tenggelam dalam kolam keserakahan dan tak lagi bisa diselamatkan

"Mari Selamatkan Bumi" cuma jadi seremoni ajang basabasi dan unjuk diri. "hei,lihat..kami peduli!"
tanam satu pohon, hancurkan seribu pohon
buat satu taman, hancurkan seribu hektar hutan
buat satu sumur air, cemari sungai-sungai

Bumi makin sekarat
dan mereka malah sibuk berdebat tentang siapa yang bertanggung jawab

 *sigh.. :(

#( image from here )

Puisimu

                                     ; Anya

puisimu adalah pendarpendar rasa
katakata bersayap cahaya
yang beterbangan menyentuh langit mimpi

puisimu adalah hujan rindu
mengguyur sepi hari
kenangan menggenang di dasar hati

betapa dalam
betapa dalam




# terinspirasi setelah baca buku kumpulan puisi  Kota Ini Kembang Api-nya Gratiagusti Chananya Rompas.
beautiful book :D

Seperti...

sesunyi malam yang paling sepi
sehitam malam yang paling kelam
bayangbayang menghilang
menyatu dengan diam
dan dirimu
merasa

hendak kau namakan apa, rasa yang menggelembung memenuhi rongga dada?

seperti tenggelam
seperti mengambang
tanpa arah

 

ada yang merasa harus tetap terjaga
sebelum mimpi membawanya tersesat lagi

Hujan

hujan, peluk aku
selimuti dengan kisahmu

basuh semua yang mendebu
aliri dengan cinta

gigil ini tak mengapa
karena dekapmu hangatkan jiwa
 
 
 
ktg: 24/5/10

dalam kabut asap hitam dan terik yang memanggang
mimpi adalah kemewahan yang tak terbeli dengan beberapa recehan
oh, anak-anak malang yang lahir dari keserakahan zaman
tangan kecilmu setia tengadah
menanti uluran dari surga yang terlupa -yang entah di mana-

bagimu hidup adalah ilusi
yang harus kau tapakki setiap sentinya dalam perih...









-mei2010-
*balasan untuk sajak bung daniel.k 

get lost

rasanya sudah nggak nyaman lagi nulis di tempat yang lain itu,haaaaah..!!!
tapi mau berhenti, sayang..udahlah diterusin saja..whatever..

perasaan ini lagi nggak nentu, kacau, nggak jelas, abu-abu, duuh
pengen ngilang aja rasanya :(

lostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlost lostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlost
lostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlostlost

old-new

oldnew

puisi-puisi yang diposting di blog ini sebelumnya telah diposting di blogku yang satunya lagi tapi karena satu dan lain hal aku pindahkan sebagian besar ke blog baruku ini :)

dan untuk seterusnya aku akan berusaha lebih aktif ngeblog di sini, i wish...

Sesaat, nyaris saja

tibatiba waktu membeku di pelupuk matamu
dan beribu ingatan beterbangan
seperti kunangkunang
yang mencari jejak cahaya
di hutan-hutan masa lalu yang menyenja sewarna tembaga

oh, sudah malam,sayang
cepat nyalakan lampu neon itu
tadi sesaat aku tersesat dalam kelam
dan nyaris  tak bisa  menemukan jalan pulang


@home. -15/05/2010- 20:10 wita. ah,nyaris saja...


bagaimana rasanya menyimpan bara dalam dada
dan teriakkan yang tak pernah sampai di ujung lidah

terbungkam
terpendam
terkekang

o, amarah...
biarkan rasa itu,
melebur dalam bisu puisiku


@home. -15/05/2010 -19:51 wita

Burning Day

udara makin gerah
di hari-hari tanpa arah

debu jalanan
asap pembakaran
bau sampah
sumpah serapah

ke mana hari akan menuju
bila esok adalah kemarin yang tak selesai,
memburumu

first one

hell yaaah...finally!
this is my first one

every journey start from one step, right!
so this is my first step. first words. first posting


lets goooo.....


seperti waktu yang diam-diam melaju

mengaburkan kisah-kisah,

memudar seperti tinta di halaman buku tua yang terlanjur basah



seperti rindu yang diam-diam mengaduh

dalam keramaian hari yang kian riuh

kalah dengan jutaan suara yang berlomba memenuhi udara yang makin gerah



Jeda. Lama.


-Keheningan mengendap di dasar kelam

membiarkan semua rasa mengambang tak terkatakan



(Sementara itu, di sudut lain suara-suara semakin riuh, mengisi penuh ruang ingatanmu)

hilang




kau pernah bilang kan menemani
langkahku kemanapun aku pergi
kau pun pernah bilang
langitku adalah langitmu

tapi mengapa kini tak lagi
kudengar suaramu
tak lagi kulihat seyummu
adakah kau masih menyertai?
mungkin aku yang salah melangkah
atau mungkin langit kita yang berbeda warna



satu tanya lagi terlintas..,untuk seorang "teman"...

links